KOMPOTENSI – KOMPETENSI GURU
Oleh :
BOHARUDIN
A. Latar Belakang
Kita bicara mengenai kompetensi-kompetensi guru itu apa dan syarat-syarat apa yang harus dikuasasi oleh seorang guru agar tidak kacau dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai guru dan bersosial dengan masyarakat sekitar karena guru adalah suri tauladan bagi peserta didiknya. Kompotensi adalah kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai suatu faktor yang penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan professional yang bermutu. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas.
Guru melaksanakan tugas tidak untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan Negara yaitu mendidik anak bangsa. Guru melaksanakan tugas mendidik dan mengajar, tidak karena takut kepada pimpinan atau atasannya secara birokratis, tetapi karena kesadaran mengemban jabatan profesional guru atas dasar kemampuan ataukompetensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, guna mendapatkan pemahaman yang benar tentang kompetensi-kompetensi guru kami ingin membahasnya secara mendalam melalui makalah yang sederhana ini. Dengan judul Kompetensi-kompetensi guru. Dengan makalah yang sederhana ini mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua dalam rangka untuk pehaman yang benar mengenai hal ini. Berpijak pada pepatah tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam menuntut ilmu kecuali ajal sudah menjemput. Guna untuk menyempurnakan makalah yang sederhana ini diperlukan saran, kritik, pendapat untuk menyempurnakannya.
B. Pengertian Kompetensi
Kompotensi adalah kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai suatu faktor yang penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbauatan professional yang bermutu. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas.
Guru melaksanakan tugas tidak untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan Negara yaitu mendidik anak bangsa. Guru melaksanakan tugas mendidik dan mengajar, tidak karena takut kepada pimpinan atau atasannya secara birokratis, tetapi karena kesadaran mengemban jabatan profesional guru atas dasar kemampuan ataukompetensi yang dimilikinya.
Kompetensi guru menurut Cogan (1997) harus mempunyai :
1. kemampuan untuk memandang dan mendekati masalah-masalah pendidikan dari perspektif masyarakat global.
2. kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara koperatif dan bertanggung jawab sesuai dengan peranan dan tugas dalam masyarakat.
3. kapasitas kemampuan berpikir secara kritis dan sistematis.
4. keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuan intelektual sesuai dengan tuntan zaman yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam mengajar guru dan rofesi pendidikan lainnya harus selalu sadar bahwa setiap program pembelajaran adalah suatu tahap penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembalajaran dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Guru harus terampil mengelaborasi kurikulum menjadi bahan ajar dengan menempatkannya pada alokasi waktu yang tersedia mengacu pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mendesain perencanaan pengajaran.
Untuk itu guru harus mempunyai kemapuan menggunakan berbagai pendekatan dan metode mengajar serta teknik evaluasi untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Kemampuan dan keterampilan ini menggambarkan kompotensi bagi profesi guru sebagai tenaga profesional. Spesialisasi dan profesionalisasi dalam pengajaran untuk mengembangkan kompetensi sejalan dengan sepuluh kemampuan dasar guru yaitu :
1. Mengusai landasan-landasan pendidikan
2. Mengusai bahan pelajaran
3. Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
4. Kemapuan mengelola local
5. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar
6. Menilai hasil belajar siswa
7. Kemampuan mengenal dan menterjemahkan kurikulum
8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
9. Memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran
10. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
Oleh kerana guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompotensi, sertifikasi pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diproleh melalui pendidikan profesi.
C. Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Kompotensi pedagogik meliputi pehaman terhadap peserta didik, merancang, dan melaksanakan pembelajaran, dan pengenbangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini adalah kompetensi utama yang harus dimiliki guru agar pembelajaran yang dilakukan efektif dan dinamis. Kompetensi pedagogik dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir (a) adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yaitu meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Di dalam RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang guru dikemukakan bahwa kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan
a. Memahami landasan kependidikan yaitu (a) menjelaskan tujuan dan hakikat pendidikan,(b) menjelaskan tujuan dan hakikat pembelajaran, (c) menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum, menjelaskan struktur kurikulum.
b. Memahami kebijakan pendidikan yaitu (a) menjelaskan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional, (b) menjelaskan tujuan pendidikan tiap satuan pendidikan sesuai tempat bekerjanya,(c) menjelaskan sistem dan struktur standar kompetensi guru (d) memanfaatkan standar kompetensi siswa,(e) menjelaskan konsep pengembangan pengelolaan pembelajaranyang diberlakukan (f) menjelaskan konsep pengembangan manajemen pendidikan yang diberlakukan,(g) menjelaskan konsep dan struktur kurikulum yang diberlakukan.
c. Memahami tingkat perkembangan siswa yaitu (a) menjelaskan psikologi pendidikan yang mendasari perkembangan siswa,(b) menjelaskan tingkat perkembangan mental siswa,(c) mengidentifikasi tingkat perkembangan siswa yang dididik.
d. Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran yaitu (a) menjelaskan teori belajar yang sesuai materi pembelajaran,(b) menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran,(c) menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran,
e. Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan yaitu (a) menjelaskan arti dan fungsi kerja sama dalam pekerjaan, (b) menerapkan kerja sama dalam pekerjaan
f. Memanfaatkan kemajuan iptek dalam pendidikan yaitu (a) menggunakan berbagai fungsi internet terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi,(b) menggunakan komputer terutama untuk word processor da spread sheet ( contoh microsof word, excel).
2. Memahami peserta didik secara mendalam
a. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kognitif.
b. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian.
c. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
3. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
a. Memahami landasan pendidikan.
b. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
c. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karekteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar.
d. Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
4. Melaksanakan pembelajaran.
a. Menata latar (setting) pembelajaran
b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
5. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
a. Merancang dan melaksanakan evaluasi (assement) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode.
b. Menganalisi hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning).
c. Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
6. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik.
7. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
8. Sub Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran
1) Menyusun rencana pembelajaran
2) Melaksanakan pembelajaran
3) Menilai prestasi belajar peserta didik
4) Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
Didalam sumber lain mengatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selain itu, kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam membantu, membimbing, dan memimpin peserta didik. Menurut Permendiknas nomor 17 tahun 2007,kompetensi pedagogis guru mata pelajaran terdiri atas 37 buah kompetensi yang dirangkum dalam 10 kompetensi inti seperti disajikan sebagai berikut ini:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunukasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
2. Kompetensi Sosial
Merupakan kemapuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengn peserta didik, sesama pendidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Didalam versi lain juga dikatakan bahwa kompetensi guru sosial merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
a. Sosial Intelligence
Kompetensi sosial adalah kemampuan seorang guru dan dosen untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar.
b. Indikator Kompetensi Sosial
Ø Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat
Ø Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
Ø Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,tenaga pendidika, dan orang tua/wali
Ø Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
3. Kompetensi Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis,psikologis, dan sosiologis, yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
Seorang guru harus mempunyai kepribadian sehat yang akan mendorongnya mencapai puncak prestasi. Kepribadian yang sehat dapat diartikan kepribadian yang secara fisik,dan psikis terbebas dari peenyakit tetapi bisa juga diartikan sebagai individu yang secara psikis selalu berusaha menjadi sehat. Jadi, bukan saja sehat dalam arti yang telah ada atau dialami oleh individu, tetapi juga sehat yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.
Kemampuan personal atau kepribadian yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kemampuan pribadi ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Berkepribadian yang mantap dan stabil
(1) Bertindak sesuai dengan norma hukum.
(2) Bertindak sesuai dengan norma social.
(3) Bangga sebagai guru.
(4) Memilki konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma.
2) Berkepribadian yang dewasa.
(1) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik.
(2) Memiliki etos kerja sebagai guru.
3) Kepribadian yang arif
(1) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat.
(2) Menunjukan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
4) Berkepribadian yang berwibawa
(1) Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
(2) Memiliki prilaku yang disegani.
5) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan.
(1) Bertindak sesuai dengan norma religious (Iman, taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong)
(2) Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
6) Mengembangkan kepribadian.
(1) Bertakwa kepada tuhan yang maha esa
(2) Mengkaji ajaran agama yang dianut
(3) Mengamalkan ajaran-ajaran agama yang di anut.
(4) Menghayati peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai antar umat beragama.
(5) Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa pancasila.
(6) Mengkaji berbagai cirri manusia pancasila.
(7) Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia.
(8) Menghayati urunan para patriot dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
(9) Membiasakan diri menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.
(10) Mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan alamiah dan buatan.
(11) Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan hidup.
(12) Mengembangkan sifat-sifat terpuji dipersyaratkan bagi jabatan guru.
(13) Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh guru
(14) Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan santun dan tanggap terhadap pembaharuan.
7) Berinteraksi dan berkomunikasi
(1) Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.
(2) Mengkaji ajaran struktur organisasi Depdikbud
(3) Mengkaji hubungan kerja professional
(4) Berlatih menerima dan memberikan balikan
(5) Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi
(6) Beriteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan
(7) Mengkaji berbagai lembaga kemasyarakat yang berkaiatan dengan pendidikan
(8) Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang menunjang usaha pendidikan
8) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
(1) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
(2) Mengkaji konsep-konsep bimbingan
(3) Berlatih mengenal kesulitan belajar murid
(4) Berlatih memberikan bimbingan kepada murid yang mengalami kesulitan belajar.
(5) Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat khusus
(6) Mengkaji ciri-ciri anak berkelainan dan berbakat khusus
(7) Berlatih mengenal anak berkelainan dan berbakat khusus
(8) Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak berkelainan dan berbakat khusus
9) Melaksanakan administrasi sekolah.
(1) Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah.
(2) Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah
(3) Mengkaji pedoman adminisrasi pendidikan
(4) Melaksanakan administrasi sekolah
(5) Berlatih membuat dan mengisi berbagai format administrasi sekolah
(6) Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah
(7) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
(8) Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
(9) Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana
(10) Memahami laporan penelitian sederhana untuk kepentingan pengajaran
(11) Melaksanakan penelitian sederhana
(12) Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
(13) Membiasakan diri melakukan peelitian untuk keperluan pengajaran.
Para ahli mengemukakan tanda-tanda kepribadian yang sehat, antara lain:
1) Orang yang berkepribadian sehat adalah orang yang matang. Dengan kematangan ini, ia mampu bersikap lebih rasional dan bijak sehingga perilakunya membuahkan manfaat positif bagi kehidupannya.
2) Orang yang berkepribadiaan sehat adalah orang yang berfungsi sepenuhnya.
3) Orang berkepribadiaan sehat adalah orang produktif.
4) Orang berkepribadian sehat adalah orang yang mengaktulisasikan diri.
5) Orang berkepribadiaan sehat adalah orang yang terindividuasi sebagai mana model yang dikemukakan oleh Carl Jul (1875-1971) atau yang mengatasi diri sebagai mana dikemukakan oleh Victor Frankl.
Beberapa indikator kepribadiaan baik yang optimis dan progresif adalah:
a. Bertanggung jawab
Tanggung jawab adalah persaan kuat yang disertai kebulatan tekat untuk melaksanakaan tugas sebaik-baiknya. Tanggung jawab sebagai guru adalah mengajar dan mendidik sekaligus. Ia harus disiplin, jujur, rajin beribadah, dan sungguh-sungguh memahamkan anak.
b. Tidak emosional
Stabilitas emosi sangat penting bagi guru karena kondisi siswa yang berbeda-beda, ada yang mudah diatur dan ada yang sulit, ada yang sengaja memancing emosi guru, dan ada yang mengerutu dari belakang. Jangan sampai guru terpancing emosi karena akan berakibat fatal. Alangkah malunya kita melihat ditelevisi berita seorang guru berurusan dengan polisi gara-gara memperlakukan anak didik dengan kekerasan.
c. Lemah lembut
Lemah lembut adalah cerminan hati yang penyayang dan penuh penghormatan. Lemah lembut seorang guru membuat murid segan, senang, dan hormat.
d. Tegas, tidak menakut-nakuti
Tegas dalam artian tidak plin-plan, konsisten menegakkan aturan, dan berani bertanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukan.
e. Dekat dengan anak didik
Kedekatan akan memciptakan hubungan batin dan keakraban dalam bergaul. Anak didik tidak takut bertanya dan berkonsultasi masalah yang dihadapi kepada guru.
4. Kompetensi Profesional
Merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencangkup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
1) Mengusai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
a. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
b. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar.
c. Memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait.
d. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Menguasai struktur dan metode keilmuan.
a. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.
3) Menguasai landasan pendidikan
a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
Ø Mengkaji tujuan pendidikan nasional.
Ø Mengkaji pendidikan dasar dan menengah
Ø Meneliti kaitan antara tujuan pendidikan dasar dan menengah dengan tujuan pendidikan nasional.
Ø Mengkaji kegitan-kegiatan pengajaran yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional.
b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
Ø Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Ø Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Ø Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar.
Ø Mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Ø Mengkaji prinsip-prinsip belajar
Ø Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Menguasai bahan pengajaran
a. Menguasia bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Ø Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Ø Menelaah buku teks pedoman khusus bidang studi.
Ø Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah.
Ø Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks dan buku pedoman khusus.
b. Menguasai bahan pengayaan.
Ø Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/mata pelajaran.
Ø Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi guru.
5) Menyusun program pengajaran.
a. Menetapkan tujuan pengajaran.
Ø Mengkaji cirri-ciri pembelajaran
Ø Dapat merumuskan tujuan pembelajaran
Ø Menetapakan tujuan pembelajaran untuk satu satuan pembelajaran/pokok bahasan.
b. Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran.
Ø Dapat memilih bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Ø Mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar.
Ø Mengkaji berbagai metode mengajar
Ø Dapat memilih metode mengajar yang tepat
Ø Merancang prosedur belajar-mengajar yang tepat.
d. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai.
Ø Mengkaji berbagai media pengajaran
Ø Memilih media pengajaran yang tepat.
Ø Membuat media pengajaran yang sederhana
Ø Menggunakan media pembelajaran.
e. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
Ø Mengkaji berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar
Ø Memanfaatkan sumber belajar yang tepat
6) Melaksanakan program pengajaran
a. Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
Ø Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas.
Ø Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar mengajar
Ø Menciptakan suasana belajar-mengajar yang baik.
Ø Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan.
b. Mengatur ruang belajar-mengajar
Ø Mengkaji berbagai tata ruang belajar.
Ø Mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas.
Ø Mengatur ruang belajar yang tepat.
c. Mengelola interaksi belajar mengajar
Ø Dapat mengamati kegiatan belajar-mengajar
Ø Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar-mengajar
Ø Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
Ø Dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar.
Ø Dapat mengatur murid dalam kegiatan belajar-mengajar.
7) Menilai hasil dan proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan.
a. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran.
Ø Mengkaji konsep dasar penilaian.
Ø Mengkaji berbagai teknik penilaian.
Ø Menyusun berbagai teknik penilaian
Ø Menyusun alat penilaian.
Ø Mengkaji cara mengolah dan menafsirkan data untuk menetapkan taraf pencapaian murid
Ø Dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian murid
b. Menilai proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan
Ø Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses belajar-mengajar
Ø Dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir (c) dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesianal adalah penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peseta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Secara lebih khusus, kompetensi professional guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Memahami standar nasional pendidikan,
2. Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3. Menguasai materi standar
4. Mengelola program pembelajaran
5. Mengelola kelas
6. Menggunakan media dan sumber pembelajaran
7. Menguasai landasan-landasan kependidikan
8. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik
9. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami penelitian dalam pembelajaran
11. Menampilkan keteladanan dalam pembelajaran
12. Mengembangakan teori dan konsep dasar kependidikan
13. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual
5. Kompetensi Global
a. Mengikuti Informasi Nasional dan Global
Informasi adalah kebutuhan utama manusia saat ini. Guru harus mengikuti informasi secara kontinu dan konsisten, baik skala nasional maupun global. Dengan menikuti informasi kontemporer, seorang guru mampu memberikan pencerahan kepada anak didiknya, mengevaluasi keilmuannya sendiri, wawasan, mendapatkan inspirasi, menemukan teori dan konsep baru, serta mengembangkan potensi tiada henti.
b. Cepat Beradaptasi, Responsif, Dan Aktualisasi
Sorang guru harus cepat melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Jangan lama-lama karena akan ketinggalan roda sejarah yang berputar cepat. Selain adaptasi, guru global harus cepat merespons tantangan yang ada dengan melakukan langkah-langkah antisipasi.jangan sampai pasif. Selain itu, hidup di era hiperkompetitif ini, seseorang di tuntut untuk beraktualisasi secara aktif dengan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Guru sebagai sosok pendidik diharapkan mampu beraktualisasi dengan potensi besarnya dalam rangka memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan Negara.
c. Terus Berinovasi
Salah satu cara berinovasi adalah melakukan studi banding kelembaga-lembaga yang menyediakan kualitas pendidikan tinggi lengkap dengan sarana prasarana, keistimewaan, dan letak perbedaannya dengan lembaga lain. Inovasi lahir dari kegiatan yang senang dengan penelitian dan pengembangan terus menerus tanpa henti. Maka, guru harus mencoba, mengembangkan, dan meningkatkan,kemampuan research and development ini.
d. Menjadi Seorang Pioneer Perubahan
Guru global adalah yang berani mengambil resiko dalam memperjuangkan idealism. Ia berani menjadi pioneer perubahan yang progresif, produktif, dan visioner. Kalau tidak berani mengambil resiko dari perubahan yang digagas dan diyakini efektivitas dan kebenaran, maka tidak ada kemajuan.
Jadi, kemajuan memerlukan keberanian, perjuangan, dan pengorbanan. Dsisinilah, pentingnya keyakinan, kepercayaan diri, dan keteguhan hati akan datangnya masa depan yang cerah.
e. Menciptakan Peradaban Mainstream
Peradaban mainstream adalah peradaban yang menjadi ujung tombak perubahan kebudayaan yang terjadi karena mengandung nilai inspirasi dan imajinasi yang dahsyat, daya jangkau yang meledak, dan resonansi yang dahsyat.
6. Kompetensi Moral
Menurut M.Ayi Fahmi Karim (2009), dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan, tetapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai serta membangun karakter peserta didik secara berkelanjutan.
a. Pendidikan Moral
Keteladanan dan pembiasaan orang tua dirumah dan guru disekolah adalah metode yang paling efektif untuk menumbuhkan akhlakul karimah pada anak-anak. Guru harus menjadi model dalam pembelajaran pendidikan moral,baik pada pendidikan moral kebangsaan maupun pendidikan moral agama.
b. Indicator Kompetensi Moral
1. Mengamalkan ajaran agama
Seorang guru harus menbjadi teladan yang baik dalam pengalaman agama yang menekankan ketundukan, pengabdian, ketulusan, dan perjuangan, sepanjang hidup.
2. Melestarikan Budaya Lokal
Guru, sebagai sosok pemandu perjalanan bangsa seyogyanya melestarikan budaya lokal yang menjadi ajang perekat dan media silaturahim antar sesama.
3. Mengamalkan pancasila
Seorang guru dalam hal ini harus menjadi pembangkit semangat dalam mengamalkan ajaran pancasila untuk mengobarkan jiwa patriotisme dan nasionalisme sejati bagi seluruh anak bangsa besar ini.
4. Mempunyai kepedulian sosial
5. Memberikan keteladan penuh
7. Kompetensi Renaisans
Kemampuan klimaks guru harus dilengkapi dengan kompetensi renaisans, yaitu kemampuan pencerahan.
a. Menguasai lintas disiplin ilmu
Bermimpi menjadi guru renainsains harus belajar super keras sepanjang hidup. Disiplin ilmunya tidak hanya satu, tapi semua disiplin ilmu dipelajari dan dikaji sehingga menguasai seluruh disiplin ilmu yang ada, mampu mengaitkan, menghubungkan, dan menggabungkan berbagai dimensi ilmu yang ada.
b. Menggabungkan Idealisme Pemikiran dan Idealisme Sosial
Guru renainsains adalah guru yang mempunyai dua idealisme besar dalam jiwanya. Idealisme pemikiran yang bersumber dari pergulatan intensif dalam lapangan pengetahuan, wacana, dan teori, dan idealisme sosial hasil dari kejelian dan kecermatan dalam bersentuhan dengan realitas objektif masalah kemanusiaan yang penuh tirani, kemakmuran dan kemajuan.
c. Berani Berjuang dan Berkorban Demi Orang Lain
d. Menaburkan Benih-benuih Masa Depan
e. Proses selalu lebih berharga daripada hasil
D. Penutup
1. Kesimpulan.
Kompotensi adalah kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai suatu faktor yang penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbauatan professional yang bermutu. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas
Dalam mengajar guru dan rofesi pendidikan lainnya harus selalu sadar bahwa setiap program pembelajaran adalah suatu tahap penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembalajaran dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Guru harus terampil mengelaborasi kurikulum menjadi bahan ajar dengan menempatkannya pada alokasi waktu yang tersedia mengacu pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mendesain perencanaan pengajaran.
2. Saran.
Pemakalah menyadari bahwa dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah terdapat banyak kesalahan dan kekhilafan dari kurangnya sumber buku, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pemakalah guna mengingatkan dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah. Terakhir tidak lupa pemakalah mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT serta terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jamal Ma’mur Asmani (2009), Tujuh Kompetensi guru menyenangkan dan professional, Jogjakarta: Power Book (IHDINA).
Kunandar, S.Pd., M.S.i, (2007), Guru Profesional (Implementasi KTSP), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
DR.H.Syaiful Sagala, M.Pd, (2008). Administrasi Pendidikan Komtemporer, Bandung: ALFABETA
Drs.Moh.Uzer Usman, (1995), Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
assalamualaikum pak boharudin, sy mohon bantuannya untuk membantu sya dalam menyusun program bk, karena baik sy maupun teman guru bk banyak mengalami kesultan, kebanyak dari kami hanya copi paste,,, terimaksih
BalasHapusMANTAP PAK,,,RIRIN
BalasHapus