Pendekatan Konseling Spiritual Untuk Mengembangkan Hikmah Ibadah Bagi Pemulihan Pecandu Napza
(Penelitian Tindakan Kolaboratif dalam Upaya Mengembangkan Hikmah Ibadah untuk Mencapai Perkembangan Kemampuan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual Pemulihan Pecandu NAPZA di Balai Pemulihan Sosial Pamardi Putra Lembang Bandung
Oleh
Cucu Maesaroh *)
Abstract: This research is aimed at finding a formula of spiritual counseling approach to the developing the blessing of worship for the rehabilitation of drugs addict provided by Balai Pemulihan Sosial Pamardi Putra Lembang (Drugs Addicts Social Rehabilitation Organization). It applied the qualitative method by using collaborative action research approach. The gained results are : (1) the change in physical, social, and mental-spiritual structures which affect the personal maturity; (2) the change in personality with noble character which can give advantages to the addicts themselves, family environment, and social environment around them; (3) the development of balanced intelligence maturity among intellectual intelligence, emotional intelligence, mental intelligence, and spiritual intelligence of drugs addicts which can become an internal factor of personal strength and unity to reach the true happiness; and (4) can reach divine potential, so, the addicts can solve their life problems wisely, including the problems of relapses, with this potential.
Kata kunci : Pendekatan konseling spiritual, hikmah ibadah, pemulihan pecandu NAPZA.
Penelitian ini dirancang atas dasar kondisi objektif yang dihadapi pecandu NAPZA di dalam menjalani pemulihan, seringkali harus keluar masuk atau berulang-ulang mengikuti pemulihan pada balai pemulihan yang berbeda atau yang sama, disebabkan suatu kondisi perilaku kekambuhan kembali menggunakan NAPZA atau terjadinya kegagalan dalam menjalani pemulihan. Balai pemulihan sosial bagi pecandu NAPZA, keberadaannya bertujuan untuk mempersiapkan pecandu NAPZA agar mampu menjalani pemulihan secara sehat dan wajar, namun dalam kenyataannya, pecandu menunjukan perilaku relapse. Dari sini nampak ada masalah dalam proses pertolongan dalam pemulihan bagi pecandu NAPZA, yang belum menyentuh metode terpadu bio-psiko-sosio-spiritual. Maka untuk itu diperlukan rumusan pendekatan konseling spiritual untuk mengembangkan hikmah ibadah bagi pemulihan pecandu NAPZA