Tampilkan postingan dengan label islam di malaka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam di malaka. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 April 2011

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU PADA MASA KERAJAAN MALAKA

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU PADA MASA KERAJAAN MALAKA


A.    Pendahuluan
Pembahasan tentang kerajaan Malaka sangatlah menarik karena membahas kerajaan yang cukup tenar di bumi melayu khususnya di riau bahkan di negeri seberang (Malaisia dan singapura). Kerajaan malaka ini di dirikan  oleh Parameswara, seorang raja keturunan Sriwijaya yang melarikan diri setelah kerajaan Sriwijaya runtuh.[1]dan pada awalnya Melaka bukanlah sebuah kerajaan islam, Melaka berubah menjadi kerajaan islam pada tahun 1409.[2] apabila Parameswara menikah dengan puteri dari pasai dan ia masuk islam. Ia mewarisi kepandaian politik dan karisma yang besar sehingga di waktu pelariannya itu, ia masih mendapat penghormatan dan dukungan dari tempat-tempat yang ia lalui. Setelah diusir dari Palemban
Parameswara pergi ke Tumasik (Singapura) dan berhasil membunuh rajanya. Ia menjadi raja di sana untuk beberapa tahun sebelum  mendirikan Malaka. Tome Pires mengatakan ini menjadi pengalaman dan intrik politik secara alami untuk akhirnya bisa menjadi seorang penggagas sebuah kerajaan.[3]
Dan kerjaan malaka mengalami kemajuan atau kegemilangan pada kemuncak zaman kegemilangannya. Pada tahun 1459, Sultan Mansur Shah (1459 - 1477) menaiki takhta dan Pemerintahan Sultan Mahmud Shah juga mengalami rancangan jahat dan ketidakadilan. Beliau bukan seorang raja yang cakap, akan tetapi beliau juga seorang korban keadaan. Ayahandanya (Sultan Alaudin Riayat Shah) mangkat pada usia yang masih muda. Oleh karena itu baginda menaiki takhta ketika masih kanak-kanak. Portugis pada awal abad ke-16 sedang melancarkan imperialisme ke luar negeri. Malaka ditaklukan oleh Portugis pada 24 Agustus 1511.