Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan populasi
dan sampel penelitian nyaris tak dapat dihindarkan. Populasi dan sampel
merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang
dihasilkan, populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki
kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun karakteristiknya. Dengan kata
lain, kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan sampel dalam penelitian akan
menentukan validitas proses dan hasil penelitian.
Betapapun baiknya perumusan masalah, tepatnya
penentuan variabel dan sub variabel serta penjabarannya ke dalam instrumen,
belumlah akan memberikan hasil yang optimal apabila data yang dikumpulkan tidak
bersumber dari sumber yang benar, dengan bukti yang otentik dan dapat
dipercaya, serta dengan jumlah yang represesntatif. Dengan kata lain populasi
yang digunakan hendaklah benar dan tepat sesuai karakteristik yang terdapat
dalam populasi itu, sedangkan sampel yang digunakan hendaklah mewakili populasi
tersebut.
Awal kekeliruan dalam
penentuan sampel timbul apabila peneliti kurang mampu menelaah secara mendalam
karakteristik atau sifat-sifat dari populasi
sebagai penggambaran sifat objek yang ingin diteliti sehingga ada
beberapa karakteristik yang dilupakan dan tidak terwakili dalam penarikan
sampel. Dilain pihak terjadi pula kekeliruan dalam menentukan jenis sampel yang
digunakan, besarnya ukuran sampel, serta kekeliruan dalam penarikan sampel. Lebih lengkap silahkan download di sini. Terimakasih dan jangan lupa komentarnya.