Tampilkan postingan dengan label problem solving masalah sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label problem solving masalah sosial. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Juni 2011

Rasionalisasi Pengendalian Diri Dalam Menghadapi Masalah Sosial

 
RASIONALISASI PENGENDALIAN DIRI DALAM
 MENGHADAPI MASALAH SOSIAL
Oleh
Fitra Herlinda, M.Ag *
A.    PENDAHULUAN
Mencermati fakta dan realita yang terjadi sekarang ini, siswa menunjukkan sikap dan prilaku yang tidak terpuji seperti perkelahian antar pelajar, bahkan sebagai anggota masyarakat penodongan sampai penganiayaan dan pembunuhan. Hal ini diperkuat dengan adanya di kalangan siswa yang berbuat anarkis, siswa yang berkata kasar, menantang guru dan tidak hormat, kecenderungan melanggar disiplin sekolah dan lain sebagainya. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang berperilaku demikian di samping tidak bermoral juga siswa tersebut menunjukkan punya masalah sosial dalam menjalani kehidupan ini.
Kenyataan lain  ada orang yang kelihatannya selalu gembira dan bahagia. Walau apapun keadaan yang dihadapinya, , tidak cocok dengan orang lain. Disamping itu ada pula orang yang dalam hidupnya suka mengganggu, melanggar hak dan ketentangan orang lain, suka mengadu domba, menfitnah, menyeleweng, menganiaya, menipu dan sebagainya.
Dizaman reformasi dan globalisasi ini, tantanan kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi diberbagai bidang kehidupan yaitu dibidang politik, sosial dan budaya. Danpak positif dari era ini adalah banyaknya peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Kondisi ini mendorong masyarakat untuk terus berfikir, meningkatkan kemanpuannya, dan tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya saat ini.
Diantara dampak negative tersebut adalah banyaknya tantangan dan masalah baru yang bermunculan dimasyarakat kita. Masalah itu adalah adanya keresahan hidup dimasyarakat semangkin meningkat, adanya kecenderungan pelanggaran disiplin secara terbuka oleh sebagian massyarakat dan adanya ambisi yang berlebihan untuk memaksa kehendak adanya kecenderungan masyarakat lain dari masalah, yang pada hakekatnya memicu terjadinya konflik dengan orang lain.
Tidak seorang pun yang tidak ingin menikmati ketenangan dan kebahagian dalam hidup. Dan semua orang akan berusaha mencari kebahagian tersebut, meskipun tidak semuanya dapat mencapainya, yang diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin terjadi, sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidakpuasan. Keadaan yang tidak memungkinkan itu tidak terbatas kepada golongan tertentu saja, baik kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, yang berpangkat ataupun rakyat biasa. Semua ini diperkaya lagi oleh pengaruh-pengaruh dari luar seperti arus globalisasi dan informasi yang membuat sesuatu itu lebih singkat, lebih dekat, lebih terbuka dan lebih mudah. Tapi dipegang dan dipakai oleh orang-orang tanpa dilandasi dengan nilai-nilai religius yang kuat.

*) Fitra  Herlinda, M.Ag. Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. Makalah disampaikan dalam kegiatan Seminar Internasional “Peranan BK dalam meningkatkan Mutu Pendidikan” yang diselenggarakan oleh Prodi BK Jurusan KI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, pada tanggal 5 Juni 2010 di Rektorat UIN Suska Riau.